Adik-Kakak Tewas Tenggelam, Mandi Dikubangan

Ket. Foto : Korban tenggelam di kubangan pasir lingkungan Pelindu Kelurahan Karangrejo, kecamatan Sumbersari.


Jember –
Rabu (12/11) sore, rumah ukuran 3X6 milik Yunus, di Lingkungan Pelindu Barat, kelurahan Karangrejo kecamatan Sumbersari dijubeli warga. Warga ingin melihat langsung jasat dua bocah yang baru dievakuasi dari dalam kubangan galian pasir.

Dua bocah itu merupakan saudara sekandung kakak dan adik buah hati pasangan suami istri (Pasutri) M Yunus dan Markamah.

Dua bocah itu bernama Faisol Akbar (9) dan Alimatus Sadiah (8). Mereka tercatat sebagai murid SDN Karanggrejo 04. Bocah yang senang guyon itu, telah tiada untuk selamanya. Peristiwa tragis yang merenggut dua nyawa kakak dan adik sekandung itu diketahui warga berawal dari pakaian.

Saat itu, Bu Tik warga lingkungan setempat, sedang melintas dilokasi kubangan galian pasir yang penuh dengan air hujan tersebut. Warga ini melihat tumpukan baju seragam sekolah dibibir kubangan tersebut. Mendapati kondisi seperti itu, warga ini mulai menaruh curiga terhadap lokasi tersebut.

Akhirnya, Bu Tik menghubungi warga yang lain. Spontanitas itu juga, ada warga yang lain tanggap bahwa bocah yang mandi ditempat itu adalah anak M Yunus yang bernama Faisol dan Alimatus.

Dan kecurigaan itu diperkuat dengan kehadiran M Yunus, bapak kandung Faisol dan Alimatus setelah memastikan baju sergam dan tas yang ada dibibir kubangan. Saat itu juga, bapak kandung korban menyelam kedalam air kubangan tersebut.

Tak lama kemudian, usaha penyelaman M Yunus berhasil menemukan tubuh Faisol Akbar dengan kondisi tak bernyawa. Jasat Faisol langsung diangkat dari dasar kubangan itu dan dibawa pulang kerumahnya. ”Tangan saya yang pertama menyentuh benda aneh itu. Lalu, saya rasakan dengan rabaan ternyata tubuh,”ujar M Yunus dengan tegar.

Selang beberapa menit kemudian, M Yunus melanjutkan penyelamannya. Usaha penyelamannnya juga membuah hasil. Kali ini tubuh Alimatus berhasil ditemukan juga dan langsung diangkat dari dalam air. ”Kalau dalamnya sekitar dua meteran lebih. Wong saya berdiri didalam saja, tangan ini tidak kelihatan,” terangnya.

“Ini sudah takdir saya iklas terhadap kehendak Alloh. Saya juga tidak menyangka dan mendapat firasat apa apa sebelum berangkat kerja diarongan. Malah anak anak itu yang berangkat lebih dulu meninggalkan rumah menuju kesekolah,” tuturnya.

Kapolsek Sumbersari AKP Mahrobi Hasan saat dilokasi rumah korban menyatakan, bahwa peristiwa yang menimpa dua bocah yang merupakan saudara sekandung kakak dan adik adalah murni kecelakaan. ”Bisa jadi, dugaan kami yang kecil tidak bisa berenang. Kakaknya berusaha menolong adiknya yang tak bisa berenang itu,” tandasnya.

Mahrobi menghimbau kepada masyarakat yang mempunyai anak seusia mereka supaya perhatian penuh. Apalagi, sekarang ini kata dia, memasuki musim penghujan tiba. Biasanya, anak anak seusia mereka itu suka bermain air. “Agar tidak ada korban lagi karena tenggelam,” pesannya. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan