Selektif, Pos Terus Periksa Kiriman Barang Luar Negeri

Jember - Pengiriman barang pos dari luar negeri ke Indonesia, khususnya ke Jember secara selektif selalu dilakukan pemeriksaan oleh pihak Kantor Pos Jember. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya barang-barang dari luar negeri yang tidak sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.

Apalagi barang tersebut diduga kuat untuk dipakai sebagai sarana teror. Sehingga pihak Kantor Pos dan Bea Cukai Jember selalu melakukan antisipasi dengan pemeriksaan sebelum barang kiriman tersebut dikirim kepada penerima.

Menurut Kepala Hanggar Bea dan Cukai Jember, Supartini, dalam pemeriksaan / pencacahan barang kiriman dari luar negeri, dilakukan oleh Pejabat Bea dan Cukai yang disaksikan oleh petugas pos. ”Setelah dilakukan pemeriksaan fisik barang, kiriman pabean yang bersangkutan disegel oleh pejabat Bea dan Cukai kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik bungkus rangkap dan diplombir oleh Petugas Pos,” ujarnya.

Pemeriksaan kiriman pabean itu meliputi pemeriksaan dokumen atau pencocokan isi barang dengan nota pengiriman, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik barang untuk penetapan bea yang harus dibayar oleh penerima kiriman pabean.

Tarif bea masuk tersebut bermacam-macam tergolong barang kiriman dan jumlahnya. Sedangkan untuk barang kiriman yang merupakan hadiah untuk kesejahteraan rohani, tujuan kebudayaan dan amal umum dibebaskan dari Bea Masuk, Cukai dan PPh.

Kebijakan yang selektif untuk memeriksa barang kiriman tersebut menurut Suparti berhasil meniadakan penyalahgunaan pengiriman barang. (RI-1)

1 komentar:

Berita Internet Marketing Indonesia mengatakan...

halo,mau tanya nih,sekaligus bagi pengalaman, saya belanja dari US, sampai di jakarta 23 november 2011,sampai ke Kantor Pos Pusat Jakarta Utara Jl.Swasembada timur XI no.37 tertanggal 26 november 2011,surat pemberitahuan nya baru sampai tanggal 1 Desember 2011 setelah berkali kali telpon sana sini, akhirnya ketemu sama yang bersangkutan dari Kantor Pos Pusat Jakarta Utara,tapi saya kali ini kurang jelas dengan perhitungan pembeaan nya,apakah benar seperti ini, harga invoice untuk barang nya senilai US$37.85 , biaya pengiriman di invoice sebesar US$43.23, di PPKP saya(Pencacahan dan Pembeaan Kiriman Pos ,yang diberikan melalui pihak kantor pos pusat jakarta utara) ditulis Cost (C) sebesar US$100 , Freight(F) sebesar US$43.23 , langsung di CIF nya sebesar US$93.69,ada lagi tertulis C&F sebesar $143.23,Pembeaan nya dihitung dari CIF sebesar $93.69 x Rp8990 = Rp842,273 saat itu kurs nya Rp8990, saya dikenakan bea masuk dari CIF sebesar Rp842,273 x5% = 42,113PPN nya = 10%x(CIF + bea masuk) = 10%x(842,273 +42,113) =10%x Rp 884,386 = Rp88,438terus ada lagi PPh nya = 7,5%x (CIF + bea masuk ) = 7,5% xRp884,386 = Rp66,328
sehingga total pembeaan nya Rp196,879 ditambah lagi dengan biaya lain-lain diantara nya bea lalu bea Rp3000 dan bea bungkus ulang Rp4000 , sehingga total yang dibebankan ke saya Rp203,879 . Setelah melunasi pembeaan ini melalui pihak pos secara tunai cuma dapat 1 lembar PPKP, lembaran ke 5 yang tertulis di sebelah kanan bawah tertulis Lembaran ke-5 untuk KPPBC . apakah cara nya begini bayar pajak untuk negara Indonesia? yang saya sedikit kurang paham dengan perhitungan mereka kali ini, apakah saya tidak mendapatkan hak bebas bea masuk US$50?karena saya rasa pembeaan yang dibebankan ke saya cukup memberatkan…. saya tanya ke kantor pos pusat jakarta utara jl.swasembada timur XI no.37 dengan Pak Ag cuma dijawab situ kan sudah dapat PPKP nya jelas semua tertulis di sana ada nama pejabat nya sama nomor nip nya ,itu yang hitung bea cukai , kalau gak percaya tanya aja ke bea cukai kata nya begitu,Bagi yang ngerti bantu penjelasan nya donk ,saya juga sambil belajar Undang-Undang Kepabeanan nih jadi nya, karena ini berkaitan dengan hak kita sesama warga negara Indonesia

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan