Gurami, Peluang Baru Investasi Prosfektif

Ket. Foto : Gurami menjadi potensi baru peternak Jember.

Jember – Budi daya ikan air tawar jenis gurami kian menggiurkan. Bahkan investasi di bidang perikanan budidaya ikan gurami ini sangat prospektif. Sehingga dapat diyakini meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat.

Ditambah lagi didukung sarana – prasaran dan potensi sumberdaya alam yang ada di Kabupaten Jember sebagai produk komoditas unggulan di bidang perikanan.

”Peluang investasi produk unggulan perikanan Jember sangat prospektif, hal itu karena didukung oleh ekologi SDA yang ditinjau dari analisa usaha produk unggulan, sangat layak (visible) dijadikan usaha komersial,” ujar Ir Mahfud Afandi Kabid Produksi Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan.

Selain itu, dukungan pasar yang cukup tinggi juga sangat mendorong bisnis bidang ini sangat maju dan prospektif ke depan. Yang terpenting dari sini adalah budidaya tersebut langsung menyentuh dan bisa dirasakan masayarakat di sekitarnya.

Baik kesejahteraan, lapangan kerja, hingga kebutuhan gizi dan protein hewani masyarakat. Kata dia, konsep pengembangan produk unggulan perikanan dilakukan dengan pendekatan analisa ekonomi. Hal itu untuk sekadar mengetahui status dan tingkat usaha perikanan.

Produksi budidaya (akuakultur) permanen (harvesting) dilakukan setelah kegiatan pemeliharaan ikan meliputi persiapan wadah pemeliharaan, penebaran benih, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, serta penanganan hama dan penyakit.

Untuk menggairahkan produk perikanan air tawar, kini Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) sedang menggalakkan budidaya ikan Gurami dan Lele. Jenis ikan ini dipilih karena cukup digemari masyarakat selain rasanya gurih dan lezat serta mudah dicerna dan bergizi tinggi.

”Disamping itu, keuntungan dari budidaya ikan Lele dan Gurami ini adalah merupakan usaha sektor perikanan yang dapat berkembang dengan pesat karena tuntutan permintaan pasar yang cenderung tinggi dan resiko pemeliharaannya-pun relatif kecil,” bebernya.

Untuk itu, program pengembangan saat ini adalah Intensifikasi dan Ekstensifikasi dalam rangka mencukupi kebutuhan ikan. Kegiatan pokok program ini adalah melakukan pembinaan dan pengembangan perikanan serta meningkatkan produktivitas BBI (Balai Benih Ikan).

Dalam hal ini Pemerintah membantu benih ikan sebanyak 90.000 ekor kepada petani ikan. Termasuk bantuan rehab dan pemeliharaan konstruksi kolam di BBI Rambipuji, Kalisat dan Gumukmas.

Untuk program pengembangan sistem penyuluhan perikanan oleh Petugas Penyuluh Perikanan materi -nya terkait fungsi peningkatan perikanan lewat studi banding. Dengan begitu kualitas ikan yang dihasilkan akan lebih baik.

Kendalan utama dalam program itu adalah dari sisi harga pakan ikan. Biaya produksi meliputi 60 % hanya untuk biaya pakan dan harga cenderung terus naik. Sehingga margin keuntungan sangat sedikit.

Guna mengatasi itu petani ikan Lele di sekitar wilayah Puger mereka menggunakan ikan Lemuru sebagai campuran pakan. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan