Alokasi Pupuk 2009 Tak Berubah

Jember – Alokasi kebutuhan pupuk petani di Kabupaten Jember untuk tahun 2009 tak banyak berubah dibanding dengan tahun 2008 kemarin. Meski saat ini, distribusi pupuk ke Jember menggunakan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang sudah diajukan.

Diakui atau tidak realisasi pupuk bersubsidi selama ini belum bisa sepenuhnya memenuhi jumlah kebutuhan para petani. Salah satu solusinya yang harus dilakukan para petani adalah dengan menggunakan pupuk pendamping yakni pupuk organik.

Di sejumlah daerah di areal pertanian di Jember selatan, dan barat masyarakat petani di Jember sudah tidak lagi menggantungkan pupuk bersubsidi jenis kimia. Kendati untuk kebutuhan pupuk ini mereka masih sangat membutuhkan. Karena tidak semua petani juga mendapatkan pupuk organik dengan mudah.

Salah satu petani di Jember Selatan, Ishom, mengatakan bahwa dia selama ini sudah tidak khawatir dengan kebutuhan pupuk kimia. Dia sudah menekuni pertanian ini dengan sistem revitalisasi lahan dengan mengembalikan kesuburan tanah.

“Wong di jaman dulu tidak ada pupuk kenapa panennya melimpah. Dan jangka waktu panen memang agak lama. Tapi, kesuburan tanahnya tidak perlu bingung mendapatkan pupuk lain,” ujar Ishom.

Lahannya sekitar 2 hektar (ha) itu kini ditanami padi. Tapi, bukan tidak ada kesulitan mendapatkan pupuk organik. Dia untuk itu mencari kotoran sapi, kambing hingga ayam. Pasca panen pertama dia sudah menanam pupuk kandang ini ke sawah. Lalu digenangi air, dan dibalik tanahnya hingga organisme pengurai penuh di lahan sawah.Sebelum ditanami, dilakukan pembalikkan tanah dengan merata. Lalu pengairan yang cukup.

“Saya sudah menabung untuk itu. Jika ada kesulitan air kita tinggal mengebor saja. Tapi, kalau musim hujan seperti ini, kita hanya rutin mengatur saja karena sering banjir,” ujar Ishom.

Di sisi lain, Kepala Disperta Pemkab Jember, Ir Hari Widjajadi MM, mengatakan akumulasi RDKK petani Jember setahun ini untuk jenis pupuk urea diperkirakan mencapai 121.383 ton. RDKK ini masih mengacu tahun lalu.

Setelah diajukan ke produsen, alokasi pupuk tahun ini tak beda jauh dengan angka tahun lalu. SK Gubernur Jatim menyatakan alokasi pupuk bersubsidi Jember Tahun 2009 sebesar 85.472 ton untuk sub sektor tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan.

Sementara tahun 2008 alokasi pupuk bersubsidi sebesar 84.782, selanjutnya mendapat tambahan alokasi di akhir tahun sebesar 5.750 ton. Itu berarti, selisih alokasi pupuk bersubsidi tahun ini hanya sebesar 0,8 persen atau 690 ton dibanding tahun lalu.

Melihat alokasi pupuk bersubsidi terbatas itu, dia berharap petani perlu memahami kemampuan optimal pemerintah mensuplai pupuk bersubsidi ke Jember. Jika diurai lagi, alokasi utuh untuk sub sektor tanaman pangan dan hortikultura tahun ini saja hanya 77.912 ton dalam setahun. “Padahal jumlah kebutuhan pupuk lebih dari 121 ribu ton,“ tukasnya.

Diakui belum ada kesesuaian tuntutan RDKK dan alokasi pupuk bersubsidi sehingga jadi penghalang realisasi target hasil pertanian Jember. Dia minta petani bisa memanfaatkan pupuk organik sebagai pendamping pupuk an organik. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan