Nelayan Dibekali Ketrampilan Bikin Abon Ikan Laut

Jember - Untuk memaksimalkan potensi laut, Politeknik Negeri Jember bersama Disperindag melakukan pelatihan pembuatan abon dari ikan tongkol kepada sekitar 30 orang istri nelayan Puger.

Pasalnya, hasil laut sekarang masih belum dihargai tinggi, karena musim saat ini membuat harga anjlok. Terutama disaat musim panen ikan tiba. Sehingga dengan abon itu bisa menjadi makanan alternatif khas Kabupaten Jember di masa mendatang.

Faktanya, saat harga ikan menurun para nelayan sering tak berdaya menaikkan harga jual ikan. Padahal, mereka telah susah payah menangkapnya bahkan dengan mempertaruhkan nyawa.

Tapi, fakta ini sedikit dapat diatasi. Ada terobosan baru dari Politeknik Negeri Jember (Poltek), untuk membuat potensi bahari ikan memiliki nilai komersial tinggi.

30 orang istri nelayan tersebut diberi pelatihan di Aula Poltek. Direktur Poltek, Ir. Asmudji, MM, menegaskan pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan hasil laut dengan sentuhan teknologi.

“Ini bukan teknologi baru, tapi perlu dikenalkan ke masyarakat sebagai wadah pembelajaran skill (ketrampilan, Red) tentang pengembangan potensi laut,” paparnya.

Selama ini para nelayan Puger kurang bisa memanfaatkan hasil ikan tangkapan mereka, terutama saat panen ikan melimpah. “Kan sayang kalau ikan-ikan tidak ada harganya,” ujarnya.

Dengan pelatihan ini diharapkan para nelayan akan dapat meningkatkan nilai jual ikan dengan mengolahnya menjadi abon. Sedangkan menurut Ketua Penyelenggara Pelatihan, Ir. Suci Wulandari, M.Si, kegiatan ini didukung Disperindag untuk mengangkat kemandirian nelayan Puger.

“Sifatnya Disperindag ini sebagai pendampingan. Sehingga ada transfer teknologi kepada masyarakat,” ujarnya.

Selain wujud dukungan bantuan alat-alat pelatihan, semisal alat pengepres, kompor, tempat penggorengan dan juga siller.

Selain bisa dikembangkan sebagai industri, juga bisa untuk menambah hasil pendapatan keluarga nelayan. “Dan Alhamdulillah permintaan abon itu kian naik,” ujarnya.

Untuk menumbuhkan minat warga Puger, ada nelayan binaan yang sukses sebagai pengusaha tepung ikan sebagai pakan ternak sebagai motivator sengaja didatangkan.

“Tinggal hal penting semisal packaging (pengemasan), kontrol kualitas dan juga masalah kebersihan dan rekomednasi Depkes, bisa dipasarkan ke luar,” ujar Kepala UPT Pakan Ternak, Poltek Jember ini.

Soal keunggulan abon ikan lebih baik dibanding abon daging sapi. Selain non-kolesterol juga bisa dikonsumsi semua kalangan usia. “Abon ini mengandung Omega – 3 untuk perkembangan otak dan daya tahan tubuh,” ujarnya.

Yang terpenting abon dibuat tanpa bahan pengawet karena dengan teknologi yang tinggi sehingga kualitasnya tetap terjaga meski disimpan dalam kurun waktu tertentu. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan