Satkorlak Hanya Bisa Mendirikan Dapur Umum

Jember – Nasib Satkorlak bencana Pemkab Jember memang lagi apes, belum usai menyelesaikan pekerjaan rumahnya, atas bencana banjir bandang di 4 kecamatan, Silo, Jenggawah, Mayang, Tempurejo. Kini kembali disibukkan dengan datangnya banjir di sejumlah kecamatan seperti PAnti, Rambipuji, Kaliwates, Tanggul dan Kencong.

Dan dengan segala keterbatasannya, Satkorlak Jember hanya bias mendirikan dapur umum saja. Sama seperti yang dilakukannya pada bencana banjir bandang sebelumnya. Menurut koordinator Satkorlak Jember yang juga Asisten Ekonomi Pembangunan, Drs. Edy Budi Susilo, Pemkab Jember masih mengalami kesulitan dana.

Seperti yang dituturkan Kabag Penyusunan Program, Slamet Urip Santoso, beberapa waktu lalu. Sebagai bawahan Edy, Urip, menegaskan bahwa dana tak tersangka yang disiapkan Pemkab Jember untuk tahun anggaran 2009 ini hanya sebesar Rp. 4 miliar saja.

Padahal bencana banjir bandang yang pertama lalu saja diperkirakan kerugian sudah mencapai Rp. 12 miliar. Dan untuk kecamatan Silo saja sudah mencapai Rp. 4 miliar. “Artinya kalau dana itu digunakan untuk kecamatan silo saja sudah habis, sementara yang membutuhkan dana masih banyak kecamatan,” ujarnya.

Belum lagi banjir yang baru saja terjadi Jumat dan Sabtu kemarin. Pemkab dipastikan sudah tidak berdaya lagi, untuk mengucurkan bantuan kepada korban banjir.

Sementara itu Camat Silo, Eko Heru Santoso, menegaskan bahwa selama bencana terjadi pihaknya dbbantu banyak pihak sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan. Salah satu diantaranya, Heru mengaku dibantu 500 paket sembako dari Pemprov Jatim, melalui sejumlah rekannya di DInas Sosial Propinsi.

Untuk itu perlu pejabat wilayah seperti camat yang saat ini sedang tertimpa masalah berpikir kreatif segera mencari hubungan ke instansi lain agar mendapatkan bantuan. Jika berpangku tangan menunggu bantuan Pemkab Jember dipastikan bakal lama turunnya. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan