BSE Dari Depdiknas Sulit Diakses

Jember - Buku sekolah elektronik (BSE) yang disediakan Depdiknas ternyata masih sulit diakses. Pasalnya, situs web yang berisi soft copy buku-buku pelajaran sekolah dalam format PDF itu masih sulit diakses. Kalaupun berhasil diakses, prosesnya sangat lambat.

Untuk itu sejumlah wali murid yang sudah mencoba mengakses beberapa portal internet yang menyediakan buku pelajaran online itu seperti, di portal depdiknas.go.id; bse.depdiknas.go.id; pusbuk.or.id; ataupun sibi.or.id, mengaku kesal karena tidak berhasil.

Menurut Moh. Thamrin, wali murid salah satu SD favorit ini, dirinya mengetahui program buku pelajaran elektronik ini setelah membaca koran. Saat itu, Mendiknas Bambang Soedibyo menyatakan, Depdiknas telah membeli hak cipta puluhan buku pelajaran.

Selanjutnya, buku pelajaran yang berupa soft copy itu akan disebar lewat internet. Siapapun bisa memanfaatkan buku tersebut dengan mengunduh (download) dari internet untuk dicetak atau difoto kopi sendiri. "Saya catat beberapa situs yang ditulis di koran," ungkapnya Selasa (1/7/2008).

Namun ternyata selalu gagal. “Di situs Depdiknas, memang ada direktori buku pelajaran elektronik itu. Saya klik, tidak bisa diakses,” keluhnya. Ayalan untuk mengirit biaya beli buku ternyata hanya tinggal hayalan belaka.

“Maksudnya tidak perlu beli buku, Cukup di-print sendiri. Tapi, sampai sekarang belum berhasil," sesalnya.

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Jember, H. Achmad Sudiyono menyatakan, bahwa pihaknya baru akan menyosialisasikan buku sekolah elektronik pekan depan. "Ada 49 judul buku yang disediakan Depdiknas," katanya.

Dalam program ini, kata dia, siapapun bisa memperbanyak, termasuk sekolah atau orang tua murid. Kalaupun diperbanyak, harga jual tak boleh melebihi HET Rp 19 ribu/eksemplar.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, sementara ini Depdiknas baru menyediakan 49 judul buku pelajaran SD, SMP, SMA/SMK. Namum, Depdiknas masih akan menyusulkan 201 judul buku lagi. Diharapkan, Agustus mendatang semua judul buku bisa diakses masyarakat.

Untuk membeli sebuah hak cipta buku pelajaran, Depdiknas harus membayar Rp 100 - 175 juta/judul. Diharapkan pemerintah daerah bisa memperbayak buku sekolah elektronik itu agar harganya bisa dijangkau masyarakat. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan