Alun-alun Jenggawah Berubah Jadi Pertokoan

Jember - Sungguh sangat disayangkan, alun-alun yang seharusnya menjadi paru-paru kota dan tempat bermain anak malah menjadi pertokoan, ini bisa dilihat di alun alun kecamatan Jenggawah, kabupaten Jember.

Pembangunan tersebut sebenarnya menyalahi sejumlah aturan yang ada. Dan terakhir kalinya muncul teguran dari camat Jenggawah Drs Abdul Azis, melalui surat bernomor 100/57/436.554/2008. Dalam suratnya camat memerintahkan kepada kepala desa Jenggawah agar segera menghentikan pembangunan pertokoan tersebut sambil menunggu keputusan Desa tentang pembangunan desa yang ada di alun-alun Jenggawah serta ijin dari instansi terkait.

Namun sampai saat ini pembangunan tersebut terus berjalan, menurut informasi yang diperoleh Radar Investigasi hal itu dikarenakan adanya dukungan orang kuat di kecamatan tersebut. Sehingga pelaksana pembangunantetap ngotot untuk melaksanakannya.

Sementara itu sekitar 10 Ketua LSM yang menyikapi pembangunan tersebut, hari ini, Kamis (3/7/2008) mendesak Komisi A DPRD Jember untuk mengambil sikap. Hal ini terungkap dalam hearing antara 10 LSm dan Komisi A siang tadi.

Menurut Ansori, Ketua LSM Gempar, pembangunan pertokoan tersebut jelas melanggar perda. “Ini jelas melanggar peraturan daerah no 3 tahun 2007, salah satu pasal dalam perda mengatakan bahwa pengelolaan tanah kas desa dibentuk panitia lelang, selanjutnya panitia lelang mengajukan ijin ke bupati,” katanya.

Apalagi selama ini pembangunan tersebut dilaksanakan tanpa ada koordinasi dengan pengamat Jenggawah dan Dinas PU Jember. Untuk itu Gempar mendesak Banwas segera memanggil kepala desa dan Camat untuk diperiksa dan diusut, apakah dijual atau dikontrakkan.

Dan hasil penjualannya masuk kemana, kalau tidak masuk kasda berarti bisa dikategorikan korupsi, dan kepada satpol PP sebagai pelindung dan penegak perda segera dihentikan dan dibongkar pembangunan tersebut. “Jadi jangan hanya PKL saja yang diobrak-abrik, coba Pol PP itu berani apa tidak menghentikan pembangunan itu, jangan hanya kepada rakyat kecil saja beraninya,” kata Ansori bersemangat. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan