Rekayasa Lalin Untuk Jaring PAD Bando

Jember – Rekayasa lalu lintas (lalin) yang kembali dilakukan oleh Pemkab Jember naga-naganya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sector reklame khususnya bando, megatron dan lainnya.

Selain itu perubahan arus yang kesekian kalinya dilakukan Pemkab Jember juga dikarenakan akan digelarnya MTQ pada bulan Juli mendatang. Hal ini disampaikan oleh Kadishub Jember, Sunarsono SH.

Menurut Sunarsono, gagasan merubah arus lalin tersebut, murni lahir dari Bupati Jember, MZA Djalal. “Harapannya ketika arus lalin berubah dan jalan Gajah Mada serta Sultan Agung, jadi satu arah, maka pemasang iklan bakal semakin menarik untuk memasang di ruas jalan Jember,” ujarnya.

Dengan begitu maka PAD dari reklame bakal naik. Selain itu untuk menyongsong MTQ pada bulan Juli mendatang, diharapkan masyarakat tidak lagi disulitkan dengan jalur atau ruas jalan yang sempit di Jember.

Karena ruas jalan semakin lebar dan kemacetan bias dihindari.

Sayangnya keinginan Pemkab Jember tersebut belum mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat termasuk DPRD Jember. Karena sejumlah tokoh masyarakat mengaku kecewa dengan langkah-langkah Pemkab yang selalu merubah arus lalin dan melakukan rekayasa lalin, tanpa kajian matang.

“Sehingga sering berubah, baru di rubah belum setahun berubah lagi, demikian terus sehingga masyarakat pengguna jalan dirugikan,” tegas Ketua Yayasan Abdi MAsyarakat, Husni Thamrin SH.

Apalagi masyarakat sudah mencium bahwa rekayasa lalin yang sering dilakukan Pemkab, diduga berorientasi pada proyek. Artinya diduga dijadikan lahan meraup keuntungan tertentu bukan karena kebutuhan pengguna jalan atau masyarakat.

“Buktinya perubahan arus di seputar alun-alun dan masjid Jami’, justru mengakibatkan kemacetan setiap hari, bukan memperlancar, itu bukti bahwa orientasi proyek bukan manfaat pengguna jalan,” imbuhnya. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan