Bank Gakin Jember, dari 1,4 miliar Jadi 14,4 miliar

Jember - Perkembangan Lembaga Keuangan Mikro Masyarakat (LKMM) atau Bank Keluarga Miskin (Bank Gakin) Jember meningkat pesat 3 tahun terakhir ini. Setidaknya, lembaga keuangan yang memilih nasabahnya dari masyarakat ekonomi sangat lemah (miskin) itu mampu memutar keuangannya dari Rp 1,4 Milyar menjadi Rp 14,4 Milyar dalam waktu yang relatif singkat bagi ukuran lembaga keuangan.

Kepala Seksi (Kasi) Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop dan UKM) Kabupaten Jember, Agus Edhi Susanto mengatakan prinsip yang dijalankan pada sistem Bank Gakin ini adalah penguatan kelembangaan, tanggung renteng, kedisiplinan dan pembangunan solidaritas antar sesama nasabahnya. “Bank Gakin bisa berjalan, karena kami menerapkan sistem tanggung renteng dan solidaritas antar sesama nasabah,” katanya.

Selain itu, Bank Gakin yang membidik usaha miko masyarakat itu dioperasionalkan pada kelompok masyarakat (pokmas) yang terdiri atas 6 orang. Asas yang dibangun adalah solidaritas, sehingga pokmas dibentuk dilingkup dusun dan desa saja. “Anggotanya terdiri atas pokmas yang dibentuk di dusun-dusun masing-masing desa,” ungkapnya.

Agus mengatakan, yang dimaksud dengan tanggung renteng adalah bahwa setiap anggota bertanggung jawab untuk menanggung resiko. Jika salah satu dari anggota pokmas tak mampu melunasi tunggakan uang yang dipinjamnya dalam seminggu, maka 5 orang lainnya harus berusaha melunasinya (tanggung renteng).

“Jadi satu orang saling memikul beban anggota kelompok lainnya. Angsuran selama seminggu bisa dicicil selama 10 kali. Hal inilah yang membuat Bank Gakin Jember bertahan, karena semua anggotanya berkomitmen terhadap kesuksesan usaha kelompoknya,” jelasnya.

Bank Gakin yang pada tahun 2005, nasabahnya hanya berjumlah 100 orang yang difokuskan di 2 dusun. Setelah berjalan 3 tahun, nasabahnya menjadi 4.500 orang tersebar di 34 dusun di berbagai desa kelurahan dan desa miskin. Sedangkan perkembangan modalnya selama 3 tahun itu juga berputar cepat dari Rp 1,4 Milyar menjadi Rp 14,4 Milyar pada akhir tahun 2008. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan