Lebaran, Harga Mitan Melonjak Tajam

Jember – Selama hari raya Idul Fitri 1429 H minyak tanah (mitan) di kota Jember semakin langka. Dan kelangkaan tersebut terus berlarut hingga H+3, Sabtu ( 4/10/2008 ). Akibatnya harga mitan semakin melonjak naik khususnya di daerah perkotaan.

Seperti yang terjadi di wilayah kecamatan Patrang, perliternya mitan bias mencapai Rp. 5.000. padahal pada hari-hari biasa hargamitan tidak lebih dari Rp. 3.000. langkanya mitan di pasaran tersebut sebenarnya tidak dipengaruhi berkurangnya pasokan mitan ke distributor.

Namun karena banyaknya aksi borong yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga sejak sebelum hingga selama lebaran tiba. Seperti disampaikan Tuminah, warga jalan Srikoyo. Menurutnya untuk membeli mitan dirinya bersama ibu-ibu lain di jalan Srikoyo harus mencari di sekitar lokasi distributor.

“Karena kalau tidak kesana, kamitidak kebagian minyak lagi, rata-rata habis dibeli oleh yang lain sebelum tiba di Patrang,” ujarnya. Ironisnya masing-masing distributor atau pengecer tidak bias membatasi pembelian mitan partai besar.

Sehingga pengecer yang biasa berjualan keliling tidak sampai berjualan jauh, hanya beberapa meter dari lokasi distributor saja langsung ludes terbeli. Hal inilah yang kemudian memicu harga perliter mita di Jember naik tajam.

Yang semulai Rp. 2.800 lama-kelamaan mencapai Rp. 4.500 hingga Rp. 5.000. dugaan lain aksi borong tersebut juga dilakukan karena ada kabar segera diedarkannya tabung gas sebagai bentuk konversi mitan ke gas yang mulai dilaksanakan oleh Pertamina.

Konsumen khawatir mitan langka sehingga didahului dengan aksi borong. Sehingga ketika sudah menerima tabung gas, mereka masih bias menggunakan kompor minyak. “Supaya tidak boros ya kadang pakai gas, kadang pakai kompor biasa, lihat uangnya,” imbuh Sri Wahyuni, warga Kreongan Patrang. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan